Spirit Tahajud
🌻 SPIRIT TAHAJUD 🌻
Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami telah memberimu nikmat yg banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah" (Qs. Al-Kautsar: 1-2)
Bersyukur kepada Allah atas limpahan rezeki adalah hal yg mutlak. Tanda syukurnya adalah dgn mendirikan shalat fardhu dan shalat malam (tahajud) mengurbankan sebagian karunia-Nya.
Setelah sholat tahajud, memang tidak serta merta kita menjadi kaya dan bahagia. Spirit tahajud itulah yang membuat kita kaya dan bahagia. Spirit tahajud sebagai hasrat untuk menjalani hidup tenang. Spirit tahajud hanya dapat kita peroleh dengan mendirikan tahajud secara rutin. Tak hanya saat kita membutuhkan jalan keluar bagi permasalahan yang sedang kita hadapi, tapi juga setiap malam. Usai tahajud, kita berdoa memohon diberikan rezeki. Kita yakin Allah akan mengabulkan doa-doa kita. Dengan spirit itulah, kita berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kesuksesan. Semoga kita mendapat gelar terpuji dari Allah, seperti firman-Nya: …..mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat terpuji.” (Al-Isra’ :79).
Bagi mereka yang sudah kaya dan bahagia, sholat tahajud tetap di butuhkan, supaya kekayaan dan kebahagiaan kita menjadi berkah dan tidak membawa kesengsaraan hidup. Bahkan kekayaan dan kebahagiaan kita menjadi bertambah. Sifat-sifat seperti tekun, cerdas dan disiplin itulah yang mampu menambah pundi-pundi rezeki kita. Lalu, bagaimana dengan orang yang rajin bertahajud, tapi tak kunjung meraih kesuksesan? Bisa jadi, mereka belum merengkuh spirit tahajud tersebut.
Spirit tahajud tercermin melalui sifat-sifat pelakunya. Ada dua sifat ahli tahajud yang secara umum kita ketahui:
1. Memiliki Niat Mulia:
Berniat haruslah tulus semata-mata karena Allah. Namun, bukan berarti kita tak boleh meminta yang lainnya. Kita boleh sholat tahajud untuk mendapatkan sesuatu. Niat itu harus kita pasrahkan karena Allah semata. Misalnya, kita sholat tahajud karena ingin mendapatkan kelimpahan rezeki di dunia, maka sebaiknya niat menginginkan limpahan rezeki tersebut karena Allah.
2. Berdoa dan Bersyukur:
Allah maha tahu apa yang kita butuhkan. Allah tidak akan mengabulkan doa-doa yang berpotensi menyengsarakan hamba-hamba-Nya. Memang, doa yang kita minta selalu bernilai kebaikan di dalamnya. Namun, pengetahuan kita terbatas. Allah-lah yang paling tahu kehidupan kita. Terkait dengan sikap syukur, cobalah untuk mengelaborasikan rasa syukur dengan doa-doa yang kita panjatkan.
Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami telah memberimu nikmat yg banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah" (Qs. Al-Kautsar: 1-2)
Bersyukur kepada Allah atas limpahan rezeki adalah hal yg mutlak. Tanda syukurnya adalah dgn mendirikan shalat fardhu dan shalat malam (tahajud) mengurbankan sebagian karunia-Nya.
Setelah sholat tahajud, memang tidak serta merta kita menjadi kaya dan bahagia. Spirit tahajud itulah yang membuat kita kaya dan bahagia. Spirit tahajud sebagai hasrat untuk menjalani hidup tenang. Spirit tahajud hanya dapat kita peroleh dengan mendirikan tahajud secara rutin. Tak hanya saat kita membutuhkan jalan keluar bagi permasalahan yang sedang kita hadapi, tapi juga setiap malam. Usai tahajud, kita berdoa memohon diberikan rezeki. Kita yakin Allah akan mengabulkan doa-doa kita. Dengan spirit itulah, kita berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kesuksesan. Semoga kita mendapat gelar terpuji dari Allah, seperti firman-Nya: …..mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat terpuji.” (Al-Isra’ :79).
Bagi mereka yang sudah kaya dan bahagia, sholat tahajud tetap di butuhkan, supaya kekayaan dan kebahagiaan kita menjadi berkah dan tidak membawa kesengsaraan hidup. Bahkan kekayaan dan kebahagiaan kita menjadi bertambah. Sifat-sifat seperti tekun, cerdas dan disiplin itulah yang mampu menambah pundi-pundi rezeki kita. Lalu, bagaimana dengan orang yang rajin bertahajud, tapi tak kunjung meraih kesuksesan? Bisa jadi, mereka belum merengkuh spirit tahajud tersebut.
Spirit tahajud tercermin melalui sifat-sifat pelakunya. Ada dua sifat ahli tahajud yang secara umum kita ketahui:
1. Memiliki Niat Mulia:
Berniat haruslah tulus semata-mata karena Allah. Namun, bukan berarti kita tak boleh meminta yang lainnya. Kita boleh sholat tahajud untuk mendapatkan sesuatu. Niat itu harus kita pasrahkan karena Allah semata. Misalnya, kita sholat tahajud karena ingin mendapatkan kelimpahan rezeki di dunia, maka sebaiknya niat menginginkan limpahan rezeki tersebut karena Allah.
2. Berdoa dan Bersyukur:
Allah maha tahu apa yang kita butuhkan. Allah tidak akan mengabulkan doa-doa yang berpotensi menyengsarakan hamba-hamba-Nya. Memang, doa yang kita minta selalu bernilai kebaikan di dalamnya. Namun, pengetahuan kita terbatas. Allah-lah yang paling tahu kehidupan kita. Terkait dengan sikap syukur, cobalah untuk mengelaborasikan rasa syukur dengan doa-doa yang kita panjatkan.
0 Komentar
Post a Comment